Belajar Al-Qur'an Menyenangkan Bersama Waqaf Qur'an Adventure

“Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur’an itu pada hari kiamat akan memberikan syafaat kepada pembacanya.” (H.R Muslim).

​

Sebagai manusia yang senantiasa mengaku bahwa tiada Tuhan selain Allah, sudah seharusnya  Al-Qur’an dijadikan sebagai sumber rujukan dalam melakukan kegiatan atau urusan apapun. sebab, Al-Qur’an telah mengatur seluruh pola kehidupan dan tingkah laku manusia. Baik dalam urusan beribadah kepada Allah (Hablumminalloh) ataupun interasi sosial dengan manusia lainnya (Hablumminannas).

​

Waqaf Qur’an Adventure (WQA) merupakan komunitas yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat, dan bergerak di bidang sosial dan keagamaan. Sesuai dengan namanya, WQA adalah komunitas yang berfokus pada penanaman rasa cinta Al-Qur’an di kalangan masyarakat. Namun tidak hanya kegiatan waqaf Qur’an yang disumbangkan kepada masjid-mesjid saja, WQA ini juga memiliki sejumlah program kerja edukatif khusus untuk anak-anak yang bernama Qur’an Camp.

​

Pada jum’at, 20 September 2019. WQA menyusuri daerah yang berada di ujung utara Kabupaten Garut. tepatnya di kampung Bobos, Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi. Rangkaian panjang kegiatan yang memakan waktu selama 3 hari berhasil membawa dampak positif di daerah ini. Dimulai dari kegiatan tabligh akbar pada hari pertama bersama ustadz Yadi Firmansyah yang merupakan dewan pembimbing dari Komunitas WQA ini, pemberian waqaf Al-Qur’an kepada DKM Mesjid Salman Al-farizi, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Qur’an Camp yang merupakan kegiatan edukasi penanaman cinta Al-Qur’an untuk anak-anak.

​

Juru bicara panitia Qur’an camp ini menuturkan “kegiatan ini bertujuan untuk membangun generasi Qur’ani di daerah pelosok”. Artinya setiap orang berhak untuk mendapatkan keberkahan dan keutamaan Al-Qur’an meskipun mereka berada di pelosok dan sangat kekurangan Al-Qur;an untuk dipelajari.

​

Kegiatan ini sangat edukatif karena metode yang diajarkannya berupa penerapan inisiatif atau kesadaran dari masing-masing peserta. Sehingga mereka dilatih tidak hanya untuk lancar dalam bacaan dan memperbanyak hafalan Al-Qur’an, mereka juga dilatih bagaimana berinteraksi dengan orang lain sehingga sangat kompleks apabila dikaitkan dengan peranan Al-Qur’an sebagai penuntun manusia baik dalam beribadah ataupun bermuamalah.