top of page

Senin, 30 september 2019

Menolak Lupa, Tragedi G30 September/PKI

54 tahun sudah tragedi keji G 30 S/PKI dialami oleh bangsa Indonesia pada tanggal 30 September 1965. Enam jendral senior TNI serta beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta terhadap kepemimpinan Presiden Soekarno dan mengubah  Indonesia menjadi negara komunis.


Untuk mengenang tragedi tersebut, pada tahun 1984 dibuatkan film berjudul “Pengkhianatan G30S/PKI” diproduksi oleh Perum Produksi Film Negara (PPFN) disutradarai dan ditulis oleh Arifin C Noer. Dalam film tersebut tergambarkan secara jelas betapa kejinya tindakan pembunuhan terhadap para Jendral yang jasadnya sendiri dimasukkan ke dalam “lubang buaya”.

​

Sejak dibuatkannya film tersebut, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto menjadi tontonan wajib bagi seluruh Rakyat Indonesia setiap tanggal 30 September. Namun setelah 13 tahun sejak film tersebut tayang, Letnan Jendral TNI Muhammad Yunus Yosfiah pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie menjabat sebagai Menteri Penerangan, Ia membuat aturan baru bahwa film “Pengkhianatan G30S/PKI” tidak lagi wajib diputar.

​

Bagi para perwira yang gugur pada tragedi tersebut, pemerintah Indonesia melalui Undang-undang No. 20 Tahun 2009 memberikan gelar sebagai pahlawan nasional. Selain itu berdasarkan gagasan dari Presiden Soeharto dibuatkannya Monumen Pancasila Sakti untuk mengingat jasa para Pahlawan Revolusi yang telah berjuang mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

P5810233.png

Andri Nugraha

Penulis

  • Instagram
PicsArt_10-26-09.22.43.png

Cep Indra

Layout

  • Instagram
How Can We Help?

Thanks for submitting!

Jalan Raya Samarang No.52a Mekarwangi Kecamatan Tarogong Kaler, Hampor, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151

2019

bottom of page