
Jum'at, 04 Oktober 2019
Hari Hewan Sedunia pada mulanya berasal dari ide seorang penulis majalah “Mensch und Hund” bernama Heinrich Zimmermann yang dirayakan di Berlin pada tanggal 24 Maret 1925. Ia tanpa kenal lelah dalam berusaha untuk mempromosikan Hari Binatang Sedunia.
Akhirnya pada Mei 1931 Kongres Perlindungan Binatang Internasional meresmikan tanggal 4 Oktober sebagai perayaan Hari Binatang Dunia. Tanggal tersebut diambil merujuk pada perayaan Santo Fransiskus Assisi yang terkenal sangat mencintai alam.
​
Dikutip dari Worldanimalday.org.uk, misi dari peringatan Hari Hewan Dunia yaitu untuk meningkatkan status dan standar kesejahteraan hewan di seluruh dunia.
​
Selain itu juga dengan adanya Hari Hewan Sedunia diharapkan dapat menyatukan gerakan kesejahteraan hewan di dunia serta menggerakkan kekuatan global untuk menjadikan bumi sebagai tempat yang lebih baik bagi semua hewan.
Sudah semestinya hewan juga memiliki hak untuk hidup karena sama-sama makhluk ciptaan Tuhan. Mereka berhak untuk hidup dengan layak di alam bebas. Namun kenyataannya melihat kondisi saat ini, manusia dengan teganya mengganggu kehidupan hewan. Misalnya di Indonesia sendiri banyak kasus kebakaran hutan yang salah satunya disebabkan oleh ulah tangan manusia. Akibatnya para hewan kehilangan habitat tempat tinggalnya sehingga dengan terpaksa mereka masuk ke lingkungan manusia untuk bertahan hidup. Bahkan di hutan Amazon sendiri yang mana sebagai paru-paru dunia pun ikut mengalami imbas dari ulah tangan manusia yang “rakus”.

